Sunday, September 1, 2013

Karbohidrat Sebagai Hasil Dari Fotosintesis


Karbohidrat Sebagai Hasil Dari Fotosintesis
dan
Faktor Yang Mempengaruhinya
 (Tommy Wenno – 201155025, Kls A)

Abstrak
Praktikum ini bertujuan untuk membuktikan bahwa pati merupakan bentuk simpanan hasil fotosintesis dan melihat faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas fotosintesis pada pohon. Praktikum ini menggunakan bahan berupa daun jambu yang dibungkus dengan aluminium foil (tidak terkena cahaya matahari) dan daun yang tidak dibungkus aluminium foil (terkena cahaya matahari). Daun jambu setelah dilakukan perlakuan (diselubungi aluminium foil), kemudian di rendam dengan alcohol 95% dan dipanasi diatas hotplate dengan tujuan untuk melepaskan klorofil yang ada di dalam daun. Selanjutnya diberi larutan iodium untuk melihat adanya pati dalam daun tersebut atau tidak. Daun yang terkena cahaya matahari (tanpa diselubungi aluminium foil) yang diberi iodium berwarna ungu kehitaman menunjukan adanya kandungan pati didalamnya sedangkan daun yang diselubungi aluminium foil kemudian diberi iodium berwarna pucat (putih) menunjukan tidak adanya kandungan pati didalamnya. Hal ini dikarenakan daun yang terkena sinar matahari melakukan fotosintesis sehingga menghasilkan pati, sedangkan daun yang diselubungi aluminium foil tidak melakukan fotosintesis karena foton dari sinar matahari tidak mampu menembus kertas aluminium foil sehingga tidak terjadi proses tersebut. Karbohidrat merupakan hasil fotosintesis yang dipengarhi oleh adanya cahaya matahari, klorofil, suhu, air, dan konsentrasi CO2 .

Pendahuluan
Fotosintesis adalah proses pembentukan karbohidrat dari karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) dengan bantuan sinar matahari. Tumbuhan mampu melakukan fotosintesis karena mempunyai sel-sel yang mengandung klorofil (zat hijau daun). Dalam proses fotosintesis, energi cahaya matahari diserap oleh klorofil dan diubah menjadi energi kimia yang disimpan dalam bentuk karbohidrat atau senyawa organik lainnya. Di dalam tumbuhan karbohidrat diubah menjadi protein, lemak, vitamin, atau senyawa yang lain. Senyawa-senyawa organik ini selain dimanfaatkan oleh tumbuhan itu sendiri, juga dimanfaatkan oleh manusia dan hewan herbivora sebagai bahan makanan. Fotosintesis melibatkan banyak reaksi kimia yang kompleks. 
Proses fotosintesis umunya terjadi terjadi di daun yang berwarna hijau. Daun memiliki permukaan atas dan bawah yang dilindungi lapisan epidermis yang mempunyai lapisan lilin. Fungsi lapisan lilin mencegah penguapan air (transpirasi) yang berlebihan. Lapisan epidermis tersusun atas sel-sel epidermis, di antara sel-selnya terdapat stomata. Fungsi stomata adalah untuk pertukaran CO2 dan O2 dalam proses fotosintesis dan respirasi. Di antara epidermis bawah dan atas terdapat jaringan palisade. Sel-selnya mengandung kloroplas yang berfungsi menyerap cahaya matahari untuk digunakan sebagai tenaga dalam proses fotosintesis. Di dalam kloroplas inilah proses fotosintesis terjadi. Dalam kloroplas terdapat pigmen warna hijau, yaitu klorofil.
Praktikum ini bertujuan untuk menjawab beberapa pertanyaan terkait fotosintesis, antara lain: Apakah karbohidrat merupakan hasil dan fotosintesis dan indikator apa yang menunjukan kebenaran tersebut? dan faktor apa saja yang mempengaruhinya?

Metode, Bahan dan Alat
Prosedur kerja :
  1. Selubungi daun dengan menggunakan kertas karbon atau aluminium foil hingga terhindar dari cahaya matahari. Lakukan pada saat matahari belum terbit (malam hari). Biarkan hingga tajuk tanaman terkena sinar matahari beberapa jam. Ambilah daun yang diselubungi tersebut dan dibawa ke laboratorium.
  2. Sebagai pembanding ambil pula daun dari bagian dalam tajuk dan daun dari bagian terluar tajuk yang terkena matahari penuh.
  3. Rendam daun-daun pada larutan alcohol 95% di atas pemanas air selama beberapa menit.
  4. Ambil daun dan cuci dengan air, kemudian rendam pada larutan Iodium
  5. Amatilah warna daun. Warna ungu menunjukkan adanya pati dalam daun
  6. Buatlah skoring tidak berbentuk pati/tidak berwarna ungu (-); berwarna ungu tipis (+); berwarna ungu berat (++)

Bahan dan Alat :
Daun tanaman (Daun jambu), aluminium foil/karbon, etanol 95%, larutan I2KI, Penangas air, cawan petri, gelas piala.

 
Hasil dan Pembahasan

DAUN
Adanya Pati (Warna)
Tidak tertutup
Tertutup Alum.foil
Ungu
+
-
Keterangan :
+ : berwarna ungu
- : tidak berwarna



 
Daun diselubungi alum.foil
  
Daun terkena sinar matahari
*Gambar 1. Daun Mula-mula

 
  

*Gambar 2. Daun di rendam dalam alcohol diatas hotplate

 



Daun direndam dengan iodium
  

Hasil akhir daun
*Gambar 3. Daun diberi iodium untuk melihat karbohidrat



Daun yang diselubungi alum.foil
  

Daun terkena sinar matahari
*Gambar 4. Hasil akhir
*Sumber : Data primer praktikum

Percobaan diatas diawali dengan merendam kedua helai daun yang dilakukan perlakuan yang berbeda (diselubungi aluminium foil dan dan tidak diselubungi aluminium) didalam cawan petri yang telah diisi dengan larutan alcohol 95% dan dipanaskan diatas hot plate. Hal ini bertujuan untuk melarutkan klorofil yang ada dalam di dalam daun. Selanjutnya daun tersebut dicuci dan di rendam pada larutan iodium sebagai indicator yang akan menunjukan ada tidaknya amilum/karbohidrat didalam daun tersebut.
 Berdasarkan hasil pengamatan menunjukan bahwa daun yang ditutupi dengan aluminium foil saat diberi larutan iodium berwarna pucat sedangkan daun yang mendapat sinar matahari (tidak ditutupi aluminium foil) saat diberi larutan iodium berwarna ungu (kehitaman) dan terdapat bercak putih dibagian tengahnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa pada bagian daun yang tidak ditutupi kertas foil terdapat pati, sedangkan pada bagian daun yang tidak ditutupi kertas foil tidak terdapat pati.
Pati merupakan salah satu hasil dari proses fotosintesis, yang berarti pada bagian daun yang terkena cahaya matahari terjadi proses fotosintesis, sedangkan pada daun yang tidak terkena cahaya matahari tidak terjadi proses fotosintesis.
Hasil Praktikum diatas sesuai dengan pendapat beberapa ahli antara lain pendapat (Saktyono, 1989) yang menyatakan bahwa seharusnya terjadi perbedaan antara bagian-bagian yang ditutupi dengan aluminium foil dengan yang tidak ditutupi. Daun yang ditutupi aluminium foil tampak berwarna lebih cerah. Pada bagian itu tidak terbentuk amilum karena sinar matahari yang dibutuhkan untuk proses fotosintesis terhalang oleh aluminium foil, sedangkan daun yang tidak ditutupi aluminium foil setelah direbus  dengan alcohol dan ditetesi iodium berwarna gelap. Hal ini menunjukan pada bagian ini terbentuk zat amilum yang merupakan hasil dari fotosintesis.
Hal ini sesuai dengan pendapat (Prawirohartono, 1999) dan pendapat dari Dwijosepuro (1990), yang menyatakan bahwa perbedaan yang tampak pada daun menunjukan bahwa sinar matahari sangat berperan dalam proses fotosintesis, meskipun ada klorofil tetapi tanpa cahaya matahari, klorofil tidak bisa berperan dalam proses fotosintesis. Daun yang ditutup dengan aluminium foil tampak berwarna lebih terang, pada bagian itu tidak terbentuk amilum karena sinar matahari yang dibutuhkan untuk proses fotosintesis terhalang oleh aluminium foil tersebut. Daun yang tidak ditutup dengan aluminium foil tampak berwarna gelap. Hal ini menunjukkan pada bagian ini terbentuk zat amilum yang merupakan hasil dari fotosintesis.

Beberapa faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis terutama cahaya, konsentrasi karbondioksida, suhu, air, dan klorofil.
  • Cahaya, merupakan sumber energi untuk fotosintesis. Energi cahaya yang diserap oleh tumbuhan tergantung pada intensitas sumber cahaya, panjang gelombang cahaya, dan lama penyinaran. Pada batas-batas tertentu, semakin tinggi intensitas cahaya matahari maka semakin banyak energi cahaya yang diserap oleh klorofil, sehingga laju fotosintesis meningkat. Cahaya matahari dengan intensitas terlalu tinggi akan menimbulkan keruskan pada klorofil.
·         Konsentrasi Karbondioksida, kenaikkan karbondioksida harus sesuai dengan intensitas cahaya. Jika konsentrasi karbondioksida tidak mencukupi laju fotosintesis akan turun. Apabila konsentrasi karbondioksida ditingkatkan pelan-pelan maka laju fotosintesis akan meningkat hingga pada tingkat tertentu.
·         Suhu, mempengaruhi kerja enzim untuk fotosintesis. Bila suhu naik 10 , kerja enzim meningkat dua kali lipat. Hal ini terjadi pada suhu tertentu, bila suhu terlalu tinggi, justru merusak enzim. Kebanyakan tumbuhan mengadakan fotosintesis dengan suhu 10-35 derajat celcius.
·         Air, tumbuhan yang kekurangan air akan layu,. Jika daun layu, stomata cenderung menutup. Akibatnya difusi karbondioksida dari udara terhambat.
·         Kandungan klorofil, daun yang menguning berarti kadar klorofil berkurang. Ini akan menurunkan laju fotosintesis. Tumbuhan memerlukan sejumlah ion anorganik tertentu untuk membuat pigmen klorofil. Ion itu adalah Mg (Magnesium) dan N (Nitrogen).
 
 
Daftar Pustaka

Dwidjo Seputro. 1990. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. PT. Gramedia, Jakarta.

Prawirohartono. 1999. Sains Biologi. Bumi Aksara, Jakarta.

Saktiyono. 1989. Biologi 2. Erlangga, Jakarta.

Munira., Aulia Zahra Al-Azus, A.Suci., dkk. 2012. Laporan Praktikum Fotosintesis (Percobaan Sachz). Online, www.slideshare.net/n_muniira/fotosintesis15259156#btnNxt. Diakses 11 April 2013.




No comments:

Post a Comment