Pengaruh Hutan Tehadap Iklim
Perubahan iklim global merupakan isu dunia
yang kini menjadi perhatian banyak kalangan baik di dalam negeri maupun di
dunia Internasional. Selaras dengan isu tersebut, perhatian masyarakat terhadap
perkembangan masalah deforestasi dan degradasi hutan semakin menguat. Perhatian
ini terlihat dengan makin berkembangnya forum-forum Internasional dengan
kebijakan dan program mencegah serta mengurangi tingkat kerusakan hutan dengan
tujuan mempertahankan, mengurangi bahkan menstabilkan laju perubahan iklim.
Menghindari deforestasi dan degradasi
hutan merupakan salah satu bagian untuk mengurangi emisi gas CO2. Hal ini
karena hutan memiliki pengaruh penting pada iklim. Berkurangnya tutupan hutan
secara langsung akan mempengaruhi tingkat CO2 di atmosfer, yang diatur melalui
penyerapan alamiah tanaman dan pepohonan. Jika jumlah tanaman dan pepohonan
yang hidup berkurang (akibat deforestasi), maka jumlah CO2 yang diserap akan
berkurang. Hal ini terlihat nyata dengan iklim yang dapat kita rasakan jika
berada di lingkungan yang memiliki vegetasi (pohon) yang relatif banyak, iklim
yang kita rasakan lebih sejuk jika dibandingkan dengan daerah tanpa pohon yang
terasa panas dan sangat terik. Sehingga
hutan sangat berpengaruh terhadap iklim disekitar kita.
Pengaruh Hutan Terhadap Tanah
Hutan dan tanah merupakan dua hal
yang tidak dapat dipisahkan. Hutan yang terbentuk merupakan kesatuan ekosistem
yang didominasi pepohonan dan persekutuan alam lainnya yang tidak dapat
dipisahkan. Tanah sebagai media pertumbuhan vegetasi yang akan tumbuh dan
membentuk suatu kesatuan membentuk hutan.
Tanah yang berada di bawah tegakan hutan
umumnya merupakan tanah yang memiliki kandungan humus yang tinggi hal ini
dikarenakan banyaknya serasah yang dihasilkan dari pohon diatas tegakan hutan.
Selain itu tanah yang berada di bawah tegakan hutan tidak mudah mengalami erosi
hal ini dikarenakan adanya vegetasi diatas permukaan tanah yang membuat aliran
air hujan tidak langsung mengenai permukaan tanah akibat tertahan pada tajuk
pohon. Selanjutnya akar pohon didalam hutan membantu dalam menjaga agregat
tanah sehingga tanah tidak mudah mengalami erosi dan longsor. Adanya pepohonan
dan tumbuhan bawah di lantai hutan juga membantu dalam penyerapan air sehingga
aliran permukaan dapat diminimalkan sehingga saat terjadi hujan aliran
permukaan dapat terserap oleh tanah dan tidak terjadi banjir pada sungai karena
besarnya aliran permukaan yang terjadi. Dengan demikian tanah yang ditumbuhi
vegetasi akan terjaga kesuburannya jika dibandingkan tanah yang tandus dan
gersang.
Pengaruh Hutan Terhadap Satwa Liar
Hutan merupakan sumber daya alam yang
dapat diperbaharui memberikan kontribusi baik dari segi ekonomi, sosial tetapi
juga budaya. Komunitas di dalam kawasan hutan bukan hanya didominasi oleh
faktor biotik saja tetapi didukung pula oleh faktor abiotik. Faktor biotik yang
ada di dalam kawasan hutan diantara vegetasi dan satwa. Satwa dan vegetasi
keduanya saling membutuhkan satu sama lainnya.
Hutan sebagai tempat hidup satwa
memberikan perlindungan kepada satwa untuk mencari makan, tempat tinggal dan
berkembang biak. Satwa cenderung akan mencari tempat yang aman untuk tinggal namun
jika kawasan hutan mengalami kerusakan maka satwa cenderung akan pindah dan
mencari tempat yang baru untuk hidup dan berkembang biak. Sehingga keberadaan
hutan sangat penting bagi kelangsungan hidup satwa liar. Tanpa adanya hutan
keberadaan satwa liar akan terancam mengalami kepunahan.
No comments:
Post a Comment